Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Rayakan 80 tahun perangi kelaparan, FAO gelar pameran global di Roma
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 19:21:47【Resep Pembaca】452 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) Qu Dongyu menyamp

Roma (ANTARA) - Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) pada Jumat (10/10) menggelar pameran global bertajuk "Dari Benih hingga Pangan" di Roma untuk merayakan delapan dekade kerja sama internasional dalam memerangi kelaparan dan mentransformasi sistem pertanian pangan.
Diadakan di Taman Porta Capena, di seberang kantor pusat FAO, acara tersebut menandai dimulainya perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 organisasi tersebut.
Dalam pidato pembukaan acara tersebut, Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu mengangakan bahwa setiap makanan dimulai dengan sesuatu yang kecil: sebuah benih, semaian, benih ikan atau materi genetik yang tumbuh menjadi beragam makanan yang menyehatkan umat manusia.
"Makanan bukan hanya tentang sains atau biologi, melainkan juga tentang manusia -- petani, nelayan, penggembala, ilmuwan, kaum muda, dan kaum perempuan yang tangan dan pikirannya memungkinkan makanan tersedia setiap hari," tuturnya.
Seremoni tersebut menarik perhatian para pemimpin dan pejabat dari seluruh dunia, termasuk Raja Lesotho Letsie III, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Rachmat Pambudy, Anggota Dewan Roma untuk Pertanian, Lingkungan dan Limbah Sabrina Alfonsi, serta Perwakilan Tetap Italia untuk Badan PBB di Roma, Duta Besar Bruno Archi.
Raja Letsie III menyebut pameran tersebut sebagai "platform unik" yang memamerkan warisan dan inovasi pertanian. "Perjalanan makanan, dari benih terkecil hingga hidangan di meja makan kita, menceringakan kisah kelangsungan hidup, ketahanan, dan kreativitas manusia," ujarnya.
Sementara itu, Rachmat Pambudy menekankan bahwa "di balik setiap butir beras atau sepotong buah terdapat tangan para petani yang layak mendapatkan rasa hormat dan pengakuan atas kerja keras mereka."
Mengubah Taman Porta Capena menjadi galeri terbuka, pameran tersebut memandu para pengunjung melalui paviliun regional dan inovasi yang menyoroti praktik pertanian konvensional dan teknologi modern, dari replika Gudang Benih Global Svalbard (Svalbard Global Seed Vault) hingga rumah kaca hidroponik dan drone pertanian. Jalan setapak kayu yang menggunakan kayu pinus hasil pemanfaatan ulang, yang dirancang untuk melindungi akar pohon berusia berabad-abad, akan tetap berada di taman itu sebagai warisan Kota Roma.
Dalam sesi wawancara dengan Xinhua, Chikelu Mba, wakil direktur Divisi Produksi dan Perlindungan Tanaman FAO, menuturkan bahwa pameran tersebut berfungsi sebagai refleksi dan ajakan untuk bertindak.
"Kami memiliki tujuan untuk mengkaji kemajuan yang telah dicapai dalam memerangi kerawanan pangan dan malanutrisi selama 80 tahun terakhir, dan menyadari bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ujarnya.
Mba menggarisbawahi perlunya kemitraan global yang lebih kuat agar inovasi pertanian dapat diakses oleh semua orang.
"Semua orang memiliki peran untuk dimainkan, mulai dari pemerintah dan sektor swasta hingga masyarakat sipil dan akademisi. Solusinya tersedia, tapi harus menjangkau semua orang jika kita ingin benar-benar ngak meninggalkan siapa pun," imbuhnya.

Mba mencatat bahwa direktur jenderal FAO kerap menyoroti pengalaman China sebagai model berharga bagi negara-negara berkembang lainnya.
"Hanya 40 tahun yang lalu, China menghadapi kerawanan pangan dan malanutrisi," kata Mba.
"Keberhasilannya dalam mengangkat ratusan juta orang keluar dari kemiskinan dan kelaparan merupakan contoh nyata yang dapat direplikasi melalui kerja sama Selatan-Selatan dan kerja sama segitiga," imbuhnya.
Berlangsung bersamaan dengan Forum Pangan Dunia kelima dan menjelang Hari Pangan Sedunia 2025, pameran bertajuk "Dari Benih hingga Pangan" ini menggarisbawahi komitmen jangka panjang FAO untuk mendorong "produksi, nutrisi, lingkungan, dan kehidupan yang lebih baik," kata Mba.
"Saat kita merayakan 80 tahun FAO, kita diingatkan bahwa setiap benih menyimpan janji masa depan yang lebih baik," imbuh Qu.
Suka(26252)
Sebelumnya: Gula pasir bukan satu
Selanjutnya: Media Hamas Sebut Kerugian Perang di Gaza Lampaui 70 Miliar Dolar AS
Artikel Terkait
- Pemkab Jepara buka saluran pengaduan program MBG
- Shakira Amirah sebut sarapan real food bantu anak makin berprestasi
- Sudinsos Jaksel bagikan bantuan makanan untuk penyintas banjir
- Pengunjuk rasa di London kecam pelanggaran gencatan Gaza oleh Israel
- Radiasi UV semakin tinggi, ini imbauan BMKG beserta pencegahannya
- 1.281 KK terdampak banjir yang menerjang dua desa di Lumajang
- 8 ragam kuliner khas Halloween dari berbagai negara dan tradisinya
- Manfaat Azelaic Acid untuk wajah, bikin kulit cerah & anti flek hitam
- Pembudidaya ikan harap komoditas daerah dimanfaatkan jadi menu MBG
- Pemerintah promosikan penerapan pola makan sehat untuk cegah penyakit
Resep Populer
Rekomendasi

BGN sebut Perpres Tata Kelola MBG sudah rampung, tinggal dibagikan

BNN: Target Indonesia Emas sulit tercapai jika narkoba ngak ditangani

Dompet Dhuafa salurkan bantuan untuk warga Palestina di Yordania

Lewandowski dan Olmo bisa kembali perkuat Barcelona saat hadapi Elche

Mendag: TEI 2025 catat 8.045 pembeli dari 130 negara

Mikroplastik jadi alergen yang ancam kesehatan kulit

Cari pengganti susu sapi? susu kambing bisa jadi pilihan sehat

SPPG Polri distribusikan MBG perdana ke dua sekolah di Kelapa Gading